Rabu, 21 Oktober 2015

Bangkitlah wahai jiwa yang lemah!

Hari-hari telah kulalui.
Tak terasa dua bulan sudah aku menjadi mahasiwa. Masa orientasi telah usai, kini aku harus bangkit dari keterpurukan. Aku harus mampu menjadi sosok yang kuat dan tangguh.

Aku bisa!
Satu kata yang menghidupkan kembali semangatku, dimana aku akan bangkit dan terus berjalan diantara rintihan harapan.
Mereka bisa melihat bagaimana diriku yang kuat dan tangguh. Mereka hanya melihat, ya hanya melihat satu sisi dariku. Mereka tak akan pernah tau bagaimana aku melewatinya.


Merangkak, tertatih, dan jatuh.

Aku lemah, ya aku sangatlah lemah. Bagaimana mungkin aku mampu tegak ditengah dahsyatnya badai?
Tak semudah itu..
Aku tak akan berhenti, sampai kapanpun.
Hidup tidaklah mudah.
Akan tetapi, hidup bukanlah menjadi alasan untuk menyerah.

Sampai saat itu tiba..
Hal yang aku takutkan selama empat tahun terakhir kini telah menyadap hatiku.
Entah bagaimana aku harus mengungkapkannya.
Entah bagaimana aku menyangka bahwa hal itu akan terjadi.
Mengapa?
Mengapa?
Kata-kata itu terus terngiang di kepalaku.
Sanggupkah hatiku menepisnya?
Dimana hal itu mampu membuatku semakin jatuh, ya jatuh ke dalam alunan indah nan memabukkan.
Membuat luka baru dalam hati.
Jangan!
Jangan!
Berhentilah!
Aku tak ingin terpuruk semakin jauh.
Pelan-pelan ku tepis semuanya.
Mencoba melupakan.
Tidak mudah, akan tetapi aku mampu, aku tidaklah lemah.

Wahai hati manusia yang lemah, dimanakah RabbMu?
Apa kau perlahan mulai melupakanNya?
Apa yang harus kau lakukan saat ini?
Kian terpuruk dalam kebodohan, atau kau akan bangkit untuk kemenangan?

Perbaikilah niat..
Luruskan tujuan..
Melangkah maju..
Bangkitkan asa dan harapan..
Untuk hidup kedepan..

Jangan kau melihat masa lalu dan mengingatnya kembali.
Jangan kau terpengaruh dengan apapun yang membuatmu pilu.
Belajarlah dewasa..
Belajarlah menyikapi semua dengan kepala tegap.
Bangkit!
Semangat!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar